Wednesday, 5 April 2017

VALUTA ASING

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ekonomi internasional adalah salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang sangat menarik untuk dipelajari dan dianalisis. Ekonomi internasional mempelajari dan menganalisis tentang transaksi dan permasalahan ekonomi internasional (ekspor-impor) dimana salah satu permasalahan yang dihadapi dalam ekonomi internasional yaitu mengenai neraca perdagangan internasional dan neraca pembayaran internasional. Beberapa hal yang erat hubungannya dengan efek kegiatan ekonomi dalam perekonomian terbuka dibicarakan dalam makalah ini. Makalah ini akan menerangkan mengenai neraca perdagangan, neraca pembayaran, penentuan kurs pertukaran diantara sesuatu mata uang dengan mata uang negara lain, masalah-masalah yang dihadapi dalam perekonomian terbuka, dan langkah-langkah pemerintah yang dapat dijalankan apabila perdagangan luar negeri dan lalu lintas dana menimbulkan efek buruk atas kegiatan ekonomi negara. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian  setiap  negara  di  dunia.  Dengan  perdagangan  internasional,  perekonomian  akan  saling  terjalin  dan  tercipta  suatu  hubungan  ekonomi  yang  saling  mempengaruhi  suatu  negara  dengan negara lain serta lalu lintas barang dan jasa akan membentuk perdagangan antar  bangsa.  Perdagangan  internasional  merupakan  kegiatan  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Terjadinya  perekonomian  dalam  negeri  dan  luar  negeri  akan  menciptakan  suatu  hubungan  yang  saling  mempengaruhi  antara  satu  negara  dengan  negara  lainnya,  salah  satunya adalah berupa pertukaran barang dan jasa antarnegara. Perdagangan internasional  dapat diartikan sebagai transaksi dagang antara subyek ekonomi negara yang satu dengan  subyek  ekonomi  negara  yang  lain.  Adapun  subyek  ekonomi  yang  dimaksud  adalah  penduduk yang terdiri dari warga Negara biasa, perusahaan swasta dan perusahaan negara  maupun pemerintah yang dapat dilihat dari neraca perdagangan.
Secara umum perdagangan internasional dapat dibedakan menjadi dua yaitu ekspor
dan  impor.  Ekspor  adalah  penjualan  barang  dan  Jasa  yang  dihasilkan  suatu  negara  ke
negara lainnya. Sementara impor adalah arus kebalikan dari ekspor, yaitu barang dan jasa
dari luar suatu negara yang mengalir masuk ke negara tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
·         Rumusan masalah perdagangan international pada teori ekonomi yaitu: 
1.      Apa keuntungan perdagangan luar negeri?
2.      Bagaimana keuntungan spesialisasi dengan menggunakan angka?
3.      Bagaimana keuntungan perdagangan dengan menggunakan grafik?
4.      Bagaimana proteksi dan pembatasan perdagangan luar negeri?
5.      Apa itu globalisasi dan pertumbuhan ekonomi?
·         Rumusan masalah valuta asing pada teori ekonomi yaitu:
1.      Apa pengertian valuta asing?
2.      Apa saja fungsi pasar valuta asing?
3.      Siapa para pelaku valuta asing (valas)?
4.      Apa tujuan dalam melakukan transaksi valas?
5.      Bagaimana perkembangan pasar valuta asing?
6.      Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi kurs valuta asing?
1. 3   Tujuan dan Manfaat
·         Adapun tujuan penulisan perdagangan internasional ini pada teori ekonomi yaitu:
1.  Mengetahui keuntungan dari perdagangan luar negeri
2.  Mengetahui keuntungan spesialisasi dengan menggunakan angka
3.  Mengetahui keuntungan perdagangan secara grafik
4.  Mengetahui proteksi dan pembatasan perdagangan luar negri
5.  Mengetahui globalisasi dan pertumbuhan ekonomi
·         Adapun tujuan penulisan valuta asing pada teori ekonomi yaitu:
1.      Mengetahui pengertian valuta asing
2.      Mengetahui tentang fungsi pasar valuta asing
3.      Mengetahui para pelaku valuta asing
4.      Mengetahui tujuan dalam melakukan transaksi valas
5.      Mengetahui perkembangan pasar valuta asing
6.      Mengatuhui factor-faktor yang mempengaruhi kurs valuta


BAB II
PEMBAHASAN

2. 1   Keuntungan Perdagangan Luar Negeri
Berikut  adalah  pandangan  para  ahli  ekonomi/mazhab  di  masa  merkantalisme  dan  klasik  mengenai  sumbangan  perdagangan  luar  negeri  kepada  masyarakat.  Ahli-ahli  ekonomi yang tergolong dalam mazhab merkantilis yaitu ahli-ahli ekonomi yang hidup di  sekitar abad keenam belas dan ketujuh belas, berpendapat bahwa perdagangan luar negeri  merupakan sumber kekayaan untuk sesuatu negara. Menurut mereka, suatu negara dapat  mempertinggi kekayaannya dengan cara menjual barang-barangnya keluar negeri.
Sesudah  itu,  ahli-ahli  ekonomi  klasik  menganalisis  dengan  lebih  mendalam  lagi  peranan  perdagangan  luar  negeri  dalam  perekonomian.  Misalnya,  David  Ricardo  telah  mengemukakan  pandangan-pandangan  yang  lebih  logis  utuk  menerangkan  perlunya  perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori Ricardo, yang  menerangkan  mengenai  keuntungan  yang  dapat  diperoleh  dari  spesialisasi  dan  perdangangan,  merupakan  teori  yang  hingga  sekarang  menjadi  dasar  kepada  teori  perdagangan  luar  negeri.  Berdasarkan  kepada  teori  Ricardo  tersebut,  negara  –  negara
digalakkan menjalankan sistem perdagangan bebas/free trade. 
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
1.      Menjalin Persahabatan Antar Negara
2.      Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.  Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek  dan  lain-lain.  Dengan  adanya  perdagangan  internasional,  setiap  negara  mampu  memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
3.      Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya  lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
4.      Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang,  para  pengusaha  tidak  menjalankan  mesin-mesinnya  (alat  produksinya)  dengan  maksimal  karena  mereka  khawatir  akan  terjadi  kelebihan  produksi,  yang  mengakibatkan  turunnya  harga  produk  mereka.  Dengan  adanya  perdagangan  internasional,  pengusaha  dapat  menjalankan  mesin-mesinnya  secara  maksimal,  dan  menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
5.      Transfer teknologi modern
Perdagangan  luar  negeri  memungkinkan  suatu  negara  untuk  mempelajari  teknik  produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
2. 2   Keuntungan Spesialisasi dengan Menggunakan Angka
Telah  dinyatakan  bahwa  dengan  mengadakan  spesialisasi  dan  selanjutnya  melakukan perdagangan  luar  negeri,  dua  keuntungan  penting  akan  diperoleh  oleh  setiap  Negara. Keuntungan itu adalah:
a.       Faktor-faktor produksi akan dapat digunakan dengan lebih efisien
b.      Penduduk Negara itu akan dapat menikmati lebih banyak barang-barang.
2.2.1   Asumsi yang digunakan
Di  dalam  menunjukkan  keuntungan  yang  didapat  dari  perdagangan  luar  negeri  biasanya digunkan dua cara: yaitu dengan menggunkan angka-angka dan grafik dan  akan  disuraikan  gambaran  secara  angka-angka  mengenai  keuntungan  yang  diperoleh dari perdagangan luar negeri. Untuk menyederhanakan gambaran yang  dibuat, perlu perlu digunakan beberapa asumsi tambahan yang berikut:
a.       Hanya dua negara yang akan melakukan spesialisasi dan perdagangan.
b.      Masing-masing Negara hanya memproduksi dua jenis barang
c.       Masing-masing Negara hanya memiliki dua unit factor produksi.
d.      Harga  relatif,  atau  biaya  penggantian  (opportunity  cost),  yang  dapat  didefinisikan  sebagai  harga  salah  satu  barang  yang  dinyatakan  dalam  unit barang lainnya adalah tetap.
2.2.2   Keuntungan Mutlak dan Keuntungan Berbanding
a.       Keuntungan mutlak
Yang  diartikan  dengan  keuntungan  mutlak  adalah  keuntungan  yang  diperoleh  oleh  sesuatu  Negara  dari  mengkhususkan  kegiatannya  kepada  memproduksi barang-barang  dengan efisien yang lebih tinggi dari Negara-negara lain.  Angka-angka dalam Tabel 1.1 menunjukkan produktivitas seorang pekerja di Negara A dan Negara B di dalam menghasilakan kain dan beras dalam satu tahun tertentu. Contoh angka yang diberi menunjukkan bahwa di Negara B seorang pekerja dapat memproduksikan kain lebih banyak dari seorang pekerja di Negara A. Ini berarti pekerja di Negara B adalah lebih efisien dari Negara A dalam menghasilkan kain. Dalam keadaan seperti ini dikatakan bahwa Negara B mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi kain. Gambaran diatas juga menunjukkan bahwa seorang pekerja di Negara A dapat mengeluarkan lebih banyak beras dari seorang pekerja di Negara B. Dengan demikian Negara A mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi beras.
b.      Keuntungan berbanding
Perdagangan luar negeri juga dapat dilakukan walaupun salah satu Negara tersebut  lebih  efisien  dari  Negara  yang  lain  di  dalam  memproduksi  kedua barang.  Di  dalam  keadaan  seperti  ini  kedua  belah  pihak  masih  tetap  akan mendapat keuntungan dari perdagangan tersebut.
Tabel 1
Produksi seorang pekerja dalam setahun


Kain (meter)

Beras (kg)

Negara A

500

2.000

Negara B

750

1.800



Perdagangan  yang  saling  menguntungkan  itu  dimungkinkan  oleh  wujudnya suatu  bentuk  keuntungan  yang  dinamakan  keuntungan  berbanding.  Contoh dalam table 1 menunjukkan bagaimana keuntungan berbanding itu wujud.

Tabel 2
Produksi seorang pekerja dalam setahun


Kain
(meter)

Beras (kg)


Negara M

800

2400

Negara N

2400

1200


Gambaran tersebut jelas menunjukkan  bahwa seorang pekerja di Negara M lebih efidien dari seorang pekerja di Negara N dalam memproduksi beras dan kain, karena seorang pekerja di Negara itu dapat memproduksi lebih banyak kain maupun  beras  kalau  dibandingkan  dengan  yang  dapat  dihasilkan  pekerja  di Negara N. Namun demikian kedua-dua Negara tersebut tetap dapat melakukan perdagangan yang saling menguntungkan.  
          Keuntungan tersebut timbul sebagai akibat di Negara M 800 meter kain sama nilainya 2.400 kg beras, dan ini berarti harga relatif di antara kain dengan beras  adalah  1  meter  =  3  kg  beras.  Dengan  demikian  Negara  M  untuk memperoleh semester kain dibutuhkan 3 kg beras. 
            Di Negara N seorang pekerja dapat menghasilkan 600 m kain atau 1.200 kg beras. Dengan demikian di Negara M harga relative di antara kain dan beras adlah 1 meter kain = 2 kg beras, dan ini berarti untuk memperoleh semester kain dibutuhkan 2  kg beras.  Dari Dari  keadaan ini  dapatlah  dikatakan harga  kain adalah relative lebih murah di Negara N (karena beras yang dikorbankan untuk memperolehnya adlah lebih sedikit di Negara N Kalau dibandingkan dengan di Negara M), dan beras relative lebih murah di Negara M.
            Dalam keadaan seperti yang baru digambarkan dan diterangkan di atas Negara N dikatakan mempunyai keuntungan berbanding dalam memproduksi kain. Sedangkan Negara M dikatakan mempunyai keuntungan berbanding dalam memproduksi  beras.  Dengan  demikian  keuntungan  berbanding  dapatlah diartikan sebagai keuntungan yang diperoleh suatu Negara dari mengkhususkan (melakukan  spesialisasi)  dalam  memproduksikan  barang-  barang  yang
mempunyai harga relative yang lebih rendah dari Negara lain.

2.3 Keuntungan Perdagangan dengan Menggunakan Grafik



Berdasarkan data ekspor dan impor pada tahun  2005 sampai dengan 2013  diatas  yang bersumber  dari  BPS,  dapat  terlihat  bahwa  Indonesia  mengalami  fluktuasi  dari  tahun  ke tahunnya. Pertama untuk Impor, pada tahun 2005, Indonesia hanya dapat mengimpor barang sebanyak 57.700 milyar USD. Sedangkan pada tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 61.065 USD peningkatan ini tidak terlalu signifikan karena pada tahun selanjutnya 2007 ke tahun  2008  mengalami  kenaikan  yang  sangat  drastis  yaitu  129.197  milyar  USD  hal  ini dikarenakan  pada  tahun  2008  Indonesia  sedang  mengalami  krisis  moneter,  dimana perekonomian Indonesia sedang buruk, mengalami inflasi dan banyak jumlah uang beredar sehingga menyebabkan harga di pasaran meningkat dan pemerintah lebih memilih impor. Pada tahun 2009 Indonesia mengalami penurunan impor pasca krisis, yaitu sebesar 96.829 milyar USD, walaupun mengalami penurunan namun impor pada tahun ini tidak sekecil pada tahun      sebelum  2008.  Indonesia  mengalami  keadaan  impor  tertinggi  pada  tahun  2012,  peningkatan impor ini diakibatkan oleh meningkatnya impor non migas dan migas. Selain itu, kenaikan impor juga dipengaruhi oleh meningkatnya impor bahan baku dan barang modal.  Laju pertumbuhan impor  yang lebih  tinggi  dibandingkan komponen  ekspor menyebabkan  Indonesia  masih  mengalami  defisit  neraca  perdagangan.  Namun  pada  tahun  2013  ini  Indonesia dapat menurunkan sektor impor sebesar 51.351 juta USD.  Untuk sektor ekspor dari tahun 2005 hingga 2008 mengalami pertumbuhan yang konstan tetapi ekspor pada tahun tersebut jauh lebih besar jumlahnya daripada impor, dengan selisih pertambahan  sebesar  15  –  23  juta  USD  per  tahunnya.  Di  tengah  melambatnya  ekspor permintaan domestik yang masih kuat menyebabkan impor masih tumbuh cukup tinggi. Jika ekspor lebih tinggi daripada impor maka neraca perdagangan dapat tidak mengalami defisit. Pada tahun  2011  Indonesia mengalami peningkatan ekspor  yang sangat drastis  dari tahun sebelumnya sebesar 33 juta USD dengan nilai ekspor 203.496 milyar USD. Sejak tahun 2005 hingga 2013, sektor ekspor cenderung lebih tinggi daripada sektor impor. Berarti masyarakat luar negeri masih percaya dan menyukai produk Indonesia. Hal ini juga dikarenakan adanya kontribusi lebih dari sektor pertambangan dan perikanan, hal  ini  disebabkan melonjaknya harga barang tersebut di luar negeri. Hanya pada tahun 2012 dan 2013 saja ekspor Indonesia lebih kecil daripada impor, hal ini menyebabkan neraca perdagangan mengalami defisit. Pada tahun 2013 ini, dalam kondisi perekonomian global yang tidak menentu, kontribusi ekspor mengalami penurunan drastis sebesar 57 juta USD, hal ini diakibatkan permintaan global yang sedang menurun. Impor pada tahun 2013 ini lebih besar daripada ekspor, hal ini karena akan banyak realisasi dari kesepakatan investasi kurun 2012-2013 seperti pembangunan pabrik (mesin, bahan baku,bahan penolong dan lain-lain) yang masih berjalan hingga tahun depan. Implementasi dari investasi tersebut akan membuat tekanan yang cukup tinggi terhadap impor sehingga mau tidak mau harus dilakukan. Indonesia harus bersiap akan hal tersebut karena negara ini masih menjadi  magnet  bagi  investor  untuk  menanamkan  modalnya. Dengan masuknya banyak investor ini akan membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin kuat. Sehingga nanti pada  tahun  2015,  yang  sekarang  investasi,  membangun  pabrik  dan  lain-lain,  akan  mulai produksi dan sebagian ada yang melakukan ekspor. Kita bisa bayangkan, dengan pemulihan ekonomi, maka pertumbuhan Indonesia akan sangat mungkin jauh lebih besar dari sekarang.

Berikut adalah presentase perubahan ekspor dan impor menurut tahun.
2.4 Proteksi dan Pembatasan Perdagangan
2.4.1  Pengertian proteksi
Proteksi merupakan perlindungan dalam perdagangan atau industri. Tujuannya untuk melindungi  industri  dalam  negeri  dari  persaingan  barang  impor.  Hal  ini,  misalnya dapat  dijalankan dengan  tariff.  Quota  dan  sebagainya.  Pengertian  tarif  adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati batas suatu Negara.
Tarif digolongkan menjadi:
a.       Bea  ekspor  adalah  pajak/bea  yang  dikenakan  terhadap  barang  yang  diangkut manusia ke Negara lain.
b.      Bea  transito  adalah  pajak/bea  yang  dikenakan  terhadap  barang-barang  yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah Negara lain.
c.       Bea impor adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai tujuan akhir.
Proteksi bisa berbentuk:
a.       Pengenaan tariff
Pengertian tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati batas suatu negara.
b.      Quota 
Pengertian Quota adalah pembatasan jumlah pisik terhadap barang yang masuk (Quota impor) dan keluar (Quota ekspor).
c.       Pelarangan impor
Seandainya suatu Negara melarang impor barang A, maka industri dalam negeri yang memproduksikan atau merakit barang A akan memperoleh proteksi. Dalam hal ini proteksi bersifat mutlak bagi indiustri barang A dalam negeri.
d.      Subsidi
Dengan  adanya  subsidi,  produsen  dalam  negeri  bisa  menjual  barangnya  lebih murah, sehingga bisa bersaing dengan barang impor. Subsidi yang diberikan bisa dalam berbagai bentuk, misalnya:
1)  Subsidi langsung berupa sejumlah uang tertentu
2)  Subsidi per unit produksi

2.4.2  Faktor-faktor yang mendorong proteksi
           Dalam perdagangan luar negeri konsep proteksi berarti usaha-usaha pemerintah yang mematasi atau mengurangi jumlah barang yang diimpor dari Negara-negara lain denga tujuan  untuk  mencapai  beberapa  tujuan  tertentu  yang  penting  artinya  dalam pembangunan Negara dan kemakmuran perekonomian Negara.

Ada beberapa tujuan penting dari proteksi:
a.       Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.
b.      Mendorong perkembangan industri baru
c.       Mendiversifikasikan perekonomian
d.      Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
e.       Memperbaiki neraca pembayaran 
f.       Menghindari neraca pembayaran
g.      Menghindari dumping
h.      Menambah pendapatan pemerintah

2.4.3  Alat pembatasan perdagangan
Proteksi dan pembatasan perdagangan adalah kebijakan. Kebijakan pemerintah dalam membatasi  atau  mengurangi  barang-barang  yang  di  impor.  Halangan  perdagangan dapat dibedakan kepada empat jenis: tarif dan pajak impor, kuota pembatasan impor. Hambatan perdagangan bukan tarif dan pembatasan penggunaan valauta asing.

2.5  Globalisasi dan Pertumbuhan Ekonomi
2.5.1   Globalisasi
a.       Pengertian globalisasi dalam bidang ekonomi
Pada  zaman  sekarang  ini  orang  sering  menyebut  dengan  era  atau  zaman globalisasi. Globalisasi berasal dari kata global yabg artinya meliputi seluruh dunia  atau  secara keseluruhan.  Menurut  kamus  besar  Bahasa  Indonesia globalisasi adalah proses masuknya keruang lingkup dunia. Dalam globalisasi, peristiwa di satu negara akan mempengaruhi seluruh penjuru dunia. Globalisasi ditandai dengan munculnya perusahaan asing yg beroperasi di dalam negeri. Perusahaan  tersebut  dikenal  dengan  perusahaan  Multinasional.  Contoh perusahaan  Multinasional  adalah  Freeport  dari  Amerika  serikat  dan  British Petroleum  dari  Inggris,  yakni  perusahaan  asing  yang  bergerak  di  bidang perminyakan. Ada pula Mc. Donald dan Pizza Hut yang bergerak di bidang makanan cepat saji. Jadi globalisasi ekonomi yaitu perkembangan perdagangan yang lainnya yang semakin tahun semakin meningkat sehingga jarak antara setiap Negara terasa amat dekat karena adanya faktor kerjasama yang terjalin antara setiap Negara sehingga dalam hubungan tersebut mendatangkan akibat negatif dan positif dalam globalisasi ekonomi.

b.      Faktor yang mewujudkan globalisasi ekonomi
Ada beberapa faktor yang mewujudkan globalisasi ekonomi, antara lain:
1)      Perkembangan politik dunia
2)      Peningkatan praktek perdagangan bebas
3)      Perkembangan perusahaan multi nasional
4)      Perkembangan investasi portofolio di pasaran luar negeri
5)      teknologi dalam bidang informasi dan pengangkutan
c.       Peran Indonesia dalam globalisasi ekonomi
Dalam Globalisasi ekonomi, Indonesia berperan aktif dalam berbagai lembaga ekonomi  Internasional,  diantaranya  adalah  Bank  Dunia,  APEC,  dan  WTO. Indonesia  juga  anggota  organisasi  Negara-negara  pengekspor  minyak  yang disebut OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

d.      Dampak globalisasi ekonomi
1)      Dampak positif globalisasi ekonomi
a)      Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori Keuntungan Komparatif dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan efisien, output dunia bertambah dan masyarakat  akan  memperoleh  keuntungan  dari  spesialisasi  dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, selanjutnya  dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
b)      Meningkatkan  kemakmuran  masyarakat  dalam  suatu  Negara
Perdagangan  yang  lebih  bebas  memungkinkan  masyarakat  dari berbagai  negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini  menyebabkan  konsumen  mempunyai  pilihan  barang  yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.
c)      Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan  luar  negeri  yang  lebih  bebas  memungkinkan  setiap negara  memperoleh  pasar  yang  jauh  lebih  luas  dari  pasar  dalam negeri.  Semakin  terbukanya  pasar  untuk  produk-produk  ekspor, dengan  catatan  produk  ekspor  Indonesia  mampu  bersaing  di  pasar internasional.  Hal  ini  membuka  kesempatan  bagi  pengusaha  di Indonesia untuk melahirkan produk-produk berkualitas, kreatif, dan dibutuhkan oleh pasar dunia.
d)     Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal  dapat  diperoleh  dari  investasi  asing  dan  terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah  kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang. Semakin mudah mengakses modal investasi dari luar negeri. Apabila investasinya bersif langsung, misalnya dengan pendirian pabrik di Indonesia maka akan membuka lapangan kerja. Hal ini bisa mengatasi kelangkaan modal di Indonesia.
e)      Menyediakan dana  tambahan 
Untuk  pembangunan  ekonomi  Pembangunan  sektor  industri  dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan  oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan perusahaan swasta  domestik.  Perusahaan  domestik    ini  seringkali  memerlukan modal dari bank atau pasar saham, dan dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di 20 dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
f)       Semakin  mudah  memperoleh  barang-barang  yang  dibutuhkan masyarakat dan belum bisa diproduksi di Indonesia.
g)      Liberalisasi  Perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing merebut pasar perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian,hasil laut, tekstil, dan bahan tambang. Di  bidang  jasa  kita  mempunyai  peluang menarik  wisatawan mancanegara untuk menikmati keindahan alam dan budaya tradisional yang beraneka ragam. 
2)      Dampak negatif globalisasi ekonomi
a)      Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karena kalah bersaing  dengan produksi  negara  lain  yang  lebih  murah  dan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dari Thailand.
b)      Membanjirnya  produk  impor  di  pasaran  Indonesia  sehingga mematikan  usaha-usaha  di  Indonesia.  Misalnya,  ancaman  produk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanah air.
c)      Ancaman  dari  sektor  keuangan  dunia  yang  semakin  bebas  dan menjadi ajang spekulasi. Investasi yang sudah ditanam di Indonesia bisa  dengan  mudah  ditarik  atau  dicabut  jika dirasa  tidak  lagi menguntungkan. Hal ini bisa memengaruhi kestabilan ekonomi.
d)     Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.
e)      Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar. Akibatnya kondisi industry dalam negeri sulit berkembang.
f)       Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
g)      Suatu  perusahaan  asing  memindahkan  usahanya  keluar  negeri mengakibatkan PHK tenaga kerja dalam negeri.
h)      Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional
i)        Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
j)        Masuknya wisatawan ke Indonesia melunturkan nilai luhur bangsa.

2.5.2   Pertumbuhan Ekonomi
a.       Pengertian
Pertumbuhan ekonomi adalah proses peningkatan pendapatan (PDB) tanpa mengaitkannya  dengan  tingkat  pertambahan  penduduk.  Pertumbuhan penduduk  biasanya  dikaitkan  dengan  tingkat  pembangunan  ekonomi,  atau bahkan tidak jarang dianggap hal yang sama.
b.      Faktor-Faktor yang mempengaruhi perekonomian
Faktor-faktor yang mempengaruhi perekonmian Indonesia tidak terlepas dari permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan perekonomian, dimana para pemilik  modal  besar  selalu mendapatkan  kesempatan  yang  lebih  luas dibandingkan dengan para pengusaha kecil dan menengah yang kekurangan modal.
Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  pertumbuhan  ekonomi  di  Indonesia secara umum yaitu:
1) Faktor produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin.
2)  Faktor  investasi,  yaitu  dengan  membuat  kebijakan  investasi  yang  tidak rumit dan berpihak pada pasar.
3)  Faktor  perdagangan  luar  negeri  dan  neraca  pembayaran,  harus  surplus sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan menstabilkan nilai rupiah.
4)  Faktor kebijakan moneter dan inflasi, yaitu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah dan tingkat suku bunga ini juga harus di antisipatif dan diterima pasar.
5) Faktor keuangan negara, yaitu berupa kebijakan fiskal  yang konstruktif dan mampu membiayai pengeluaran pemerintah.
c.       Teori  mengenai  hubungan  antara  faktor  produksi  dengan  pertumbuhan ekonomi.
Beberapa  teori  telah  dikemukakan  yang  merangkan  mengenai  hubungan diantara berbagai faktor produksi dengan pertumbuhan ekonomi.
Pandangan teori tersebut adalah:
1.      Teori klasik
Menekankan tentang pentingnya faktor fator produksi dalam menaikkan pendapatan  nasional dan  mewujudkan  pertumbuhan.  Akan  tetapi  yang terutama diperhatikan ahli ekonomi klasik adalah peranan tenaga kerja. Menurut  mereka  tenaga  kerja  yang  berlebihan  akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
2.      Teori Schumpeteer
Menekankan  tentang  peranan  usahawan  yang  akan  melakukan  inovasi dan investasi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
3.      Teori Harrod-Domar
Menekankan  peranan  investasi  sebagai  faktor  yang  menimbulkan pertambahan pengeluaran agregat. Teori ini pada dasarnya menekankan peranan segi permintaan dakam mewujudkan pertumbuhan.
4.      Teori neo klasik
Melalui  kajian  empirikal  teori  ini  menunjukkan  bahwa  perkembangan teknologi dan peningkatan kemahiran masyarakat merupakan faktor yang terpenting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi

d.      Kebijakan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi
1) Kebijakan  diversivikasi  kegiatan  ekonomi,  langkah  pertama  yang  perlu dilakukan  adalah  memodernkan  kegiatan  ekonomi  yang  ada.  Sedankan langkah penting  yang harus  dilakukan adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat informasi kegiatan ekonomi yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern.
2) Mengembangkan  infrastruktur,  modernisasi  pertumbuhan  ekonomi memerlukan infrasturuktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan  infrastruktur  yang  berkembang,  seperti  jalan,  jembatan, lapangan  terbang,  pelabuhan,  kawasan  perindustrian,  irigasi  dan penyediaan air, listrik dan jaringan telepon.
3)  Meningkatkan tabungan dan investasi, pendapatan masyarakat yang rendah menyebabkan  tabungan  masyarakat  rendah.  Sedangakan  pembangunan memerlukan  tabungan  yang  besar  untuk  membiayai  investasi  yang dilakukan.  Kekurangan  invesatsi  selalu  dinyatakan  sebagai  salah  satu sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkatkan tabungan masyaraka
4)  Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat, dari segi pandangan individu maupun dari segi secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang  sangat  berguna  dalam  pembangunan  ekonomi.  Individu  yang memperoleh pendidikan  tinggi cenderung  akan  memperoleh  pendapatan yang lebih tinggi, jadi semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi pula pendapatan yang diperoleh
5)  Merumuskan  dan  melaksanakan  perencanaan  ekonomi,  kebijakan pemerintah  yang  konvensional  yaitu kebijakan  fiskal  dan moneter tidak dapat  mewujudkan  pertumbuhan  ekonomi  yang  diharapkan.  Untuk mengatasinya pada tahap mula dari pembangunan ekonomi perencanaan pembanguna  perlu  dilakukan.  Melalui  perencanaan  pembangunan  dapat pula  ditentukan  sejauh  mana  investasi  swasta  dan  pemerintah  perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan pertumbuhan yang telah ditentukan

3.1   Pengertian Valuta Asing
Valuta Asing yang biasa disingkat Valas atau dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai forex (Foreign Exchange), yang berarti pertukaran uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing.

Ada dua jenis transaksi valuta asing, yaitu:
1)      Transaksi spot
Terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Di pasar valuta internasional,  jarang transaksi dilakukan untuk tanggal valuta yang sama (value to day). hanya sedikit bank yang dapat memberikan pelayanan transaksi value to day. kesulitan ini disebabkan oleh sempitnya waktu bagi bank untuk menyelesaikan pembayarannya.
Transaksi spot merupakan transaksi mata uang yang dilakukan dengan segera dan secepatnya, sehingga waktu yang digunakan untuk transaksi paling lama dua hari kerja. bagi transaksi dengan nilai kecil, transaksi yang dilakukan memungkinkan untuk dilakukan dalam satu hari, sedangkan dalam jumlah besar dan perlu adanya negoisasi antar bank (baik antar bank di domestik atau dengan bank lain di luar negeri), transaksi ini dilakukan dengan acuan batas waktu pembayaran dan penerimaan dalam dua hari kerja, Jadi spot dapat didefinisikan sebagai transaksi jual beli mata uang dengan kesepakatan pembayaran dan penerimaan maksimal dua hari kerja.
Dalam pasar spot, dibedakan tiga jenis transaksi:
a)      Cash, di mana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan pada hari yang sama.
b)      Tom, (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya.
c)      Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.

2)      Transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pasa suatu tanggal tertentu dimasa mendatang. Kurs di mana transaksi forwad akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk untuk membeli dan menjual. Transaksi forwad biasanya terjadi bila eksportir, importir dan pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valuta asing harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada waktu tertentu di masa mendatang.

3.2     Fungsi Pasar Valuta Asing
Beberapa fungsi pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:
1. Transfer Daya Beli (Transfer of purcahsing power).
            Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang berbeda
2. Penyediaan Kredit
            Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya memerlukan beberapa waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
3. Mengurangi Risiko Valas
                  Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakanmisalnya terjadi perubahan kurs. yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.

3.3    Para Pelaku Pasar Valuta Asing ( Valas )
1. Dealer
Dealer pada umumnya disebut juga sebagai market maker yang berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasar uang. Dealer umumnya mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut. Biasanya yang bertindak sebagai dealer adalah pihak bank, meskipun ada juga beberapa yang nonbank. Mereka mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing.
2. Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan maupun individu dapat pula melakukan transaksi perdagangan valuta asing ( valas ). Pasar valuta asing dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain-lainnya.
3. Spekulan dan Arbitrator
Arbitrator adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitrator dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.
4. Bank Sentral
Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang bertugas menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.
5. Pialang
Pialang bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, perusahaan pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.
6. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang local.

3.4    Tujuan Dalam Melakukan Transaksi Valas
Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan lainnya ataupun individu mengandung beberapa tujuan. Tujuan ini berbeda-beda dengan apa yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut.
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan / badan maupun individu adalah sebagai berikut :
1.      Untuk transaksi pembayaran
2.      Mempertahankan daya beli
3.      Pengiriman ke luar negeri
4.      Mencari keuntungan
3.5     Perkembangan Pasar Valuta Asing
Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:
1.      Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
2.      Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3.      Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex, faaximile, internet maka memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah di lakukan.
4.      Keuntungan yang di peroleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
Keterlibatan perbankan syariah terhadap perdagangan internasional, perbankan syariah pun tidak dapat menghindarkan diri dari keterlibatannya pada pasar valuta asing. Perbankan syariah harus menyusun pedoman kerja operasional bagi dirinya agar juga mempunyai akses yang luas ke pasar valuta asing tanpa harus terlibat pada mekanisme perdagangan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

3.6     Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing
Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut.      
1. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat                           
Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain tersebut bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang negara lain.
2.Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor
Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara yang mengalami kenaikan barang ekspor.
3. Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi)
Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing.
4.Perubahan dalam Tingkat Bunga 
Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat memengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut.
5. Perkembangan Ekonomi
Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perdagangan  luar  negeri  atau  perdagangan  internasional  merupakan  perdagangan  yang kegiatannya menjual dan membeli (transaksi) benda antar negara. Dalam konteks ini cara umum akan ditunjukan beberapa keuntungan dari perdagangan luar negeri dan secara spesifik dan dengan lebih terperici akan ditunjukkan keuntungan yang akan diperoleh dari spesialisasi, yaitu apabila kegiatan ekonomi negara dikhususkan kepada memproduksi barang yang dapat bersaing di pasaran luar negeri. Selain itu, perdagangan luar negeri memiliki manfaat sesuai dengan pendapat dari salah satu ahli yaitu Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
1.  Menjalin Persahabatan Antar Negara
2.  Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
3.  Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
4.  Memperluas pasar dan menambah keuntungan
5.  Transfer teknologi modern
Walaupun terdapat keuntungan atau manfaat dari perdagangan luar negeri, terdapat juga kerugian yang mungkin tanpa kita sadari cukup berpengaruh yaitu:
1.  Ketidakmampuan  beradaptasi  di  pasar  global  menyebabkan  perekonomian  negara terpuruk.
2. Produksi dalam negeri yang tidak mampu bersaing dengan barang impor akan ditinggalkan konsumen.
Valuta asing merupakan suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs suatu mata uang. Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing


DAFTAR PUSTAKA

Buku:
Kuncoro, Mudrajad, Maajemen Keuangan Internasional Pengantas Ekonomi dan Bisnis Global, Yogyakarta, BPFE, 1996

Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Jakarta, gema insani press, 2001

No comments:

Post a Comment

http://idsly.com/9YTOFhH