MAKRO EKONOMI
ANALISIS
IS-LM
(Keseimbangan
perekonomian pada pasar barang dan pasar uang)
Disusun oleh:
Agus Fatoni
Aldi Suwandi
Hafid Arif
Robi Pratama
R1/MANAJEMEN/A1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SERANG RAYA
Tahun 2016
A. Profil Penemu
Sir John
Richard Hicks adalah seorang ekonom Inggris dan salah satu ekonom paling
penting dan berpengaruh pada abad kedua puluh. Yang paling besar kontribusina
di bidang ekonomi adalah pernyataan teori permintaan konsumen dalam ekonomi
mikro, dan model IS / LM (1937), yang diringkas dari pandangan makroekonomi
Keynesian. Bukunya Value and Capital (1939) secara signifikan menjelaskan
tentang General-Equilibrium dan Value Theory. The Compensated Demand Function
merupakan sebutan fungsi permintaan Hicks.
Pada
tahun 1972 ia menerima Hadiah Nobel dalam Ilmu Ekonomi atas kontribusi pionir
padateori General-Equilibrium dan Walfare Theory.
Karir,
pengaruh, dan kehormatan
Hicks
menjadi dosen sementara di London School of Economics dan Ilmu Politik pada
tahun 1930. Dia memulainya sebagai seorang ekonom tenaga kerja dan melakukan
pekerjaan deskriptif pada hubungan industrial tetapi secara bertahap ia pindah
ke sisi analitis, di mana matematika latar belakangnya kembali dikhususkan.
Termasuk Lionel Robbins dan rekanannya seperti Friedrich von Hayek, RAK Allen,
Nicholas Kaldor, dan Abba Lerner dan Ursula Webb, yang pada tahun 1935 menjadi
istrinya.
Dari
tahun 1935 - 1938, ia mengajar di Cambridge di mana ia juga dari Gonville &
Caius College. Ia diutamakan dalam menulis Value and Capital, yang pada
dasarnya merupakan pekerjaan yang telah
dilakukannya di London. Dari tahun 1938 - 1946, ia adalah Profesor di
University of Manchester. Di sanalah ia melakukan pekerjaan utamanya pada
ekonomi kesejahteraan, dengan aplikasi untuk akuntansi sosial.
Pada
tahun 1946 ia kembali ke Oxford, sebaga peneliti dari Nuffield College
(1946-1952), kemudian sebagai Profesor Drummond Ekonomi Politik (1952-1965),
dan akhirnya sebagai sesama penelitian All Souls College (1965-1971) di mana ia terus menulis setelah
pensiun. Dia juga seorang rekan kehormatan Linacre College, Oxford. Dia
meninggal pada tahun 1989.
Hicks,
pada tahun 1964 menerima Penghargaan Nobel dalam Ilmu Ekonomi (dengan Kenneth
J. Arrow) pada tahun 1972. Dia menyumbangkan Hadiah Nobel untuk London School
of Economics danPolitical Science's Library di tahun 1973.
Kontribusi
untuk analisis ekonomi
Karya
awal Hicks sebagai ekonom buruh memuncak dalam The Theory of Wages (1932, 2nd
ed. 1963), yang masih dianggap standar di lapangan. Dia berkolaborasi dengan
R.G.D. Allen di makalahValue Theory yang diterbitkan pada tahun 1934.
Value
and Capital-nya diterbitkan pada tahun 1939. Buku ini dibangun pada utilitas
ordinal dan diarusutamakan perbedaan antara efek substitusi dan efek pendapatan
bagi seorang individu dalam teori permintaan. Ia juga memperkenalkan General
Equilibrium Theory untuk audiens berbahasa Inggris, ini merupakan teori untuk
analisis dinamis, dan untuk pertama kalinya mencoba pernyataan ketat kondisi
stabilitas General Equilibrium. Dalam proses analisis Hicks diformalkan ke
dalamComparative Statics. Pada tahun yang sama, ia juga mengembangkan
"Compensation" yang dikenal dengan kriteria Kaldor-Hicks efisiensi
untuk perbandingan kesejahteraan kebijakan publik alternatif atau negara
ekonomi.
Kontribusi
Hicks yang paling besar dalam makroekonomi adalah Hicks-Hansen model IS-LM,
yang diformalkan interpretasi dari teori John Maynard Keynes (lihat
Keynesianisme). Model ini menggambarkan ekonomi sebagai keseimbangan antara
tiga komoditas: uang, konsumsi dan investasi. Hicks sendiri tidak menganut
teorinya, dan sebuah makalah yang
diterbitkan pada tahun 1980, Hicks menegaskan bahwa mereka telah menghilangkan
beberapa komponen penting dari argumen Keynes, khususnya yang berkaitan dengan
ketidakpastian.
B.
Pengertian
dan Konsep IS-LM
Model
IS-LM memunculkan titik ekubilibrium tentang suku bunga dan pengeluaran
diberikan oleh ekulibrium di dalam pasar barang dan uang. Pasar barang
diwakilkan oleh ekuilibrium antara investasi dan tabungan (IS), dan pasar uang
diwakilkan oleh penawaran uang dan preferensi likuiditas. Kurva IS termasuk
oleh titik-titik dimana investasi, berdasarkan suku bunga, setara dengan tabungan,
berdasarkan keluaran.
Kurva
IS melandai kebawah karena keluaran dan suku bunga memiliki hubungan berbanding
terbalik di pasar barang: Apabila keluaran meningkat maka akan lebih banyak
uang yang ditabung, yang artinya suku bunga haruslah diturunkan untuk mendorong
investasi yang cukup sehingga sepantaran dengan tabungan. Kurva LM melandai
keatas karena suku bunga dan keluaran memiliki relasi positif di pasar uang.
Dengan meningkatknya keluaran, permintaan untuk uang akan naik, dan suku bunga
akan turut naik.
Dalam
contoh grafik IS/LM ini, kurva IS bergerak ke kanan, menyebabkan suku bunga
meningkat (i) dan ekspansi dari ekonomi "asli" (GDP asli, atau Y).
Model IS/LM seringkali digunakan untuk
mendemonstrasikan efek dari kebijakan moneter dan fiskal. Buku teks seringkali
menggunakan model IS/LM, tetapi model ini tidak menunjukkan kompleksitas dari
model-model ekonomi-makro moderen. Meskipun begitu, model-model moderen ini
masih tetap memiliki relasi yang mirip dengan IS/LM.
Pengertian
Pasar Barang dan Kurva IS
Pasar
barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara dan dalam jangka waktu tertentu.
Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua permintaan
akan barang dan jasa di dalam negeri, sementara yang menjadi penawarannya
adalah semua barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri. Permintaan agregat
terdiri dari konsumsi, investasi dan belanja pemerintah atas barang dan jasa,
tetapi pengeluaran investasi tergantung pada suku bunga. Pada setiap suku bunga
ketika suku bunga berubah, tingkat keseimbangan pendapatan juga berubah.
Dalam
ekonomi konvensional, kesimbangan umum dapat terjadi apabila pasar barang dan
pasar uang ada di dalam keseimbangan. Dalam keadaan keseimbangan umum ini
besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang terjadi akan
mencerminkan pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) yang seimbang baik
di pasar barang maupun di pasar uang.
Kurva
IS menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul
di pasar barang dan jasa. Kurva IS juga menyatakan “investasi” dan “tabungan”.
Dengan asumsi perekonomian tertutup, dimana ekspor adalah nol, maka pengeluaran
yang direncanakan sebagai jumlah konsumsi C, investasi yang direncanakan I, dan
pembelian pemerintah G.
E = C + I + G
Dimana : C = C(Y – T)
Persamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi
tergantung pada pendapatan disposibel (Y – T), yang merupakan pendapatan total
Ydikurangi pajak T. Diasumsikan investasi yang direncanakan adalah tetap I, dan
kebijakan fiskal-tingkat pembelian dan pajak pemerintah- adalah tetap G dan T.
Sehingga dikombinasikan menjadi :
E = C(Y – T) + I + G
Selanjutnya
perekonomian berada dalam keseimbangan (equilibrium) ketika pengeluaran aktual
sama dengan pengeluaran yang direncanakan. Asumsi ini didasarkan pada gagasan
bahwa ketika rencana orang-orang telah direalisasikan, mereka tidak mempunyai
alasan untuk mengubah apa yang mereka lakukan. Mengingat Y sebagai GDP aktual
tidak hanya pendapatan total tetapi juga pengeluaran total atas barang dan
jasa, sehingga dapat ditulis kondisi keseimbangan sebagai :
Pengeluaran Aktual = Pengeluaran Yang
Direncanakan
Y
= E
Kurva IS menunjukkan kombinasi dari
tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten dengan keseimbangan dalam
pasar untuk barang dan jasa. Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang
meningkatkan permintaan terhadap barang dan jasa menggeser kurva IS ke kanan.
Perubahan-perubahan dalam kebijakan fiskal yang mengurangi permintaan terhadap
barang dan jasa menggeser kurva IS ke kiri.
Kurva IS memiliki kemiringan negative karena tingkat suku bunga yang
lebih tinggi menurunkan pengeluaran investasi, yang pada gilirannya menurunkan
permintaan agregat serta tingkat pendapatan keseimbangan.
Hal-hal utama mengenai kurva IS adalah
sebagai berikut:
·
Kurva IS adalah kombinasi
antara suku bunga dan tingkat pendapatan, dimana pasar barang berada dalam
kondisi keseimbangan.
·
Kurva IS memiliki kemiringan
negative karena kenaikan suku bunga akan menurunkan pengeluaran investasi yang
direncanakan, dan karenanya juga menurunkan permintaan agregat termasuk
mengurangi keseimbangan pendapatan.
·
Kuva IS mengalami pergeseran
oleh adanya perubahan pengeluaran otonom. Kenaikan pengeluaran otonom termasuk
pembelian pemerintah, akan menggeser kurva IS ke sebelah kanan.
·
Pada titik-titik di sebelah
kanan kurva, terdapat kelebihan penawaran dalam pasar barang, dan pada
titik-titik di sebelah kiri kurva tersebut, terdapat kelebihan permintaan
barang.
Kemiringan
Kurva IS
Derevasi
kurva IS, pada tingkat suku bunga i1, keseimbangan pasar barang berada pada
titik E1pada panel bagian atas dengan tingkat pendapatan Y1. Pada panel bagian
bawah ini dicatat sebagai titik E1 juga. Penurunan tingkat suku bunga ke titik
i2 meningkatkan permintaan agregat dan jumlah pengeluaran pada setiap
pendapatan. Titik keseimbangan pendapatan yang baru adalah Y2. Pada panel
bagian bawah, titik E2 mencatat keseimbangan baru dalam pasar barang yang
bersesuaian dengan tingkat suku bunga i2.
Pasar
Modal dan Kurva LM
Hubungan
antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang muncul di pasar uang
dinyatakan dengan Kurva LM. Teori preferensi likuiditas menyatakan bahwa
tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk
aset perekonomian yang paling likuid, yaitu uang. Jika M menyatakan penawaran
uang dan P menyatakan tingkat harga, maka M/P adalah penawaran dari
keseimbangan uang riil. Teori preferensi likuisditas mengasumsikan adanya
penawaran uang riil tetap. Penawaran uang M adalah variabel kebijakan eksogen
yang dipilih oleh bank sentral. Tingkat harga P juga merupakan variabel eksogen
dalam model ini (dianggap tingkat harga adalah tertentu (given) karena model
IS-LM menjelaskan jangka pendek ketika tingkat harga adalah tetap). Suku bunga
menentukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam
perekonomian.
Asumsi
ini menunjukkan bahwa penawaran uang riil adalah tetap dan biasanya tidak
tergantung pada tingkat bunga. Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa
tingkat bunga adalah sebuah determinan dari berapa banyak uang yang ingin
dipegang orang. Alasannya adalah bahwa tingkat bunga adalah biaya peluang
(opportunity cost) dari memegang uang: biaya yang harus ditanggung karena
memegang aset dalam bentuk uang, yang tidak
mendapat bunga baik dalam bentuk deposito atau obligasi. Ketika tingkat
bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang. Jadi rumus
permintaan terhadap uang riil adalah :
(M/P)d
= L (r)
Dimana
fungsi L(r) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergnatung pada tingkat
bunga. Tingkat bunga adalah biaya dari memegang uang, sehingga semakin tinggi
tingkat bunga semakin rendah jumlah keseimbangan uang riil yang diminta. Untuk
menjelaskan berapa tingkat bunga yang berlkau dalam perekonomian, maka
dikombinasikan penawaran dan permintaan terhadap uang riil. Menurut teori
preferensi likuiditas, tingkat bunga menyesuaikan untuk menyeimbangkan pasar
uang. Pada tingkat bunga keseimbangan, jumlah uang riil yang diminta sama
dengan jumlah penawarannya.
Bagaimana
tingkat bunga mencapai keseimbangan penawaran dan permintaan uang? Penyesuaian
terjadi karena kapan pun pasar uang tidak berada dalam keseimbangan,
orang-orang berusaha menyesuaikan portofolio aset mereka dan dalam prosesnya,
mengubah tingkat bunga.
Kurva
LM memiliki kemiringan positif. Kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan
saldo riil. Untuk mempertahankan agar tingkat permintaan saldo riil bisa sama
dengan tingkat penawaran tetap, pendapatan harus ditingkatkan. Semakin besar
kepekaan permintaan akan uang terhadap pendapatan, dan semakin rendah kepekaan
permintaan akan uang terhadap, maka semakin curamlah kurva LM.
Tingkat
pendapatan mempengaruhi permintaan terhadap uang. Ketika pendapatan tinggi,
pengeluaran juga tinggi, sehingga masyarakat terlibat dalam lebih banyak
transaksi yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi, uang yang lebih banyak
menunjukkan permintaan uang yang lebih besar. Dapat dituliskan dalam fungsi
permintaan uang sebagai berikut :
(M/P)d
= L(r,y)
Kurva
LM menggambarkan hubungan di antara
tingkat pendapatan dan tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat pendapatan semakin
tinggi permintaan terhadap keseimbangan uang riil, dan semakin tinggi tingkat
bunga keseimbangan. Karena itu, kurva LM miring ke atas.
Penurunan
dalam penawaran dari keseimbangan riil menaikkan tingkat bunga yang
menyeimbangkan pasar uang. Maka penurunan dalam keseimbangan riil menggeser
kurva LM ke atas. Jadi kurva LM
menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan tingkat pendapatan yang konsisten
dengan keseimbangan dalam pasar untuk keseimbangan uang riil. Kurva LM digambar
untuk penawaran dari keseimbangan uang riil tertentu. Penurunan dalam penawaran
dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke atas. Kenaikan dalam
penawaran dari keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke bawah.
Hal-hal utama mengenai Kurva LM adalah
sebagai berikut:
·
Kurva LM adalah kombinasi
dari tingat suku bunga dan tingkat pendapatan, sehingga pasar uang berada dalam
situasi keseimbangan.
·
Bila pasar uang berada pada
situasi yang seimbang, demikian juga dengan pasar obligasi. Karenanya kurva LM
adalah juga merupakan kombinasi dari tingkat pendapatan dan suku bunga,
sehingga pasar obligasi pada situasi keseimbangan.
·
Kurva LM miring secara
positif. Karena penawaran uang adalah tetap, kenaikan tingkat pendapatan, yang
menaikkan jumlah uang yang diminta, haruslah disertai dengan kenaikan suku
bunga. Hal ini menurunkan jumlah uang yang diminta, dan karenanya
mempertahankan keseimbangan pasar uang.
·
Kurva LM bergeser oleh
terjadinya perubahan penawaran uang. Kemudian penawaran uang akan menggeser
kurva LM ke sebelah kanan.
Kemiringan
kurva LM
Derevasi
Kurva LM. Panel disebelah kanan memperlihatkan pasar uang penawaran saldo riil
adalah garis vertical. Penawaran uang nominal M adalah ditentukan oleh Bank
Sentral, sedangkan tingkat bunga P dianggap sudah tertentu. Kurva-kurva
permintaan uang, L1dan L2, bersesuaian dengan tingkat pendapatan adalah Y1,
maka yang berlaku adalah L1, sedangkan suku bunga keseimbangan adalah i1 ini
menciptakan titik E1pada kuva LM pada panel (a). Pada tingkat pendapatan Y2,
yang lebih besar dari Y1, tingkat suku bunga keseimbangan adalah i2, yang
melahirkan titik E2 pada kurva LM.
Asumsi-Asumsi
Pokok
Asumsi-asumsi
yang mendasari model IL-SM merupakan kombinasi asumsi-asumsi model Klasik dan
Keynes. Asumsi Klasik yang digunakan adalah pasar akan senantiasa berada dalam
keseimbangan. Sedangkan asumsi Keynes yang digunakan adalah uang sebagai alat
transaksi dan spekulasi. Lebih rincinya adalah sebagai berikut:
1) Pasar
akan selalu berada dalam keseimbangan. Permintaan sama dengan penawaran (S=D)
2) Berlaku
Hukum Walras, dimana dalam perekonomian terdapat sejumlah n pasar, dan sebanyak
n-1 pasar telah berada dalam keseimbangn, maka pasar ke-n niscaya telah
mencapai keseimbangan.
3) Funsi
uang sebagai alat transaksi dan spekulasi. MD = Mt + Msp
4) Dimana
MD = total permintaan uang
5) Mt
= permintaan uang untuk transaksi
6) Msp
= permintaan uang untuk spekulasi
7) Perekonomian
adalah perekonomian tertutup. Y = C + S.
8) Model
komparatif statis. Analisis yang dilakukan adalah perubahan dari satu
keseimbangan ke kondisi keseimbangan lainnya.
Keseimbangan
Pasar Barang-Jasa
Keseimbangan
parang barang-jasa tercapai bila penawaran barang dan jasa telah sama dengan
permintaannya. Pada kondisi keseimbangan, total produksi sama dengan total
pengeluaran.
Y = AE
C + S
= C + I
S = I
f(Y) = f(r)
Kurva
IS didefinisikan sebagai kurva yang menunjukkan hubungan anatar berbagai
tingkat bungan dengan pendapatan nasional yang menjamin (memungkinkan) pasar
barang dan jasa dalam keseimbangan.
Penurunan
Kurva IS
Pertama,
seperti yang kita ketahui bahwa hubungan antara interest rate / tingkat bunga
(i) dengan investasi (I) adalah negatif. Contoh jika i = 10%, maka I = 150.
Jika i = 8%, maka I = 200.
Dan
kemudian kita ke pasar barang, kita memiliki permintaan terhadap barang dan
jasa, yang di dalamnya termasuk pengeluaran konsumsi, pengeluaran pemerintah,
juga pengeluaran investasi. Pada tingat bunga 10%, investasi sebesar 150. Kita
asumsikan total permintaan terhadap barang dan jasa sebesar 300.
Kemudian lihat tingkat pendapatan. Bagaimana
mencari nilainya? Kita hitung melaluimultiplier (angka pengganda). Misalkan
multiplier = 5, maka tingkat pendapatan adalah = 5 x 300 = 1500. Jadi point 1
menyatakan keseimbangan di pasar barang dengan tingkat bunga sebesar 10% dan
tingkat pendapatan sebesar 1500. Lalu kita menurunkannya pada kurva baru yaitu
kombinasi antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan.
Kemudian
terjadi penurunan tingkat bunga dari 10% menjadi 8%, dan investasi naik dari
150 menjadi 200. Investasi adalah komponen dari Z (permintaan barang dan jasa),
jadi jika I naik makan Z juga naik. Sehingga pada tingkat bunga 8%, investasi
naik sebesar 50, dan permintaan barang dan jasa juga naik menjadi 350.
Untuk mengetahui besar pendapatannya kembali
digunakan multiplier. Yaitu 5 x 350 = 1750.
Kemudian
kita menurunkannya kembali ke kurva yang menghubungkan antara tingkat bunga
dengan pendapatan.
Titik-titik ini kita satukan, dan inilah yang
dinamakan kurva IS. Yaitu kurva yang menghubungkan antara tingkat bunga dan
tingkat pendapatan dengan keseimbangan pada pasar barang.
Pergeseran
kurva IS
Pergeseran kurva IS menunjukkan terjadinya
perubahan tingkat outonomus.
Jika investasi outonomus meningkat, kurva
investasi akan bergeser ke kanan yang menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan
(dari ISo ke IS1). Begitupun sebaliknya denga investasi outonomus yang menurun.
Keseimbangan
Pasar Uang-Modal
Keseimbangan pasar uang-modal tercapai bila
permintaan uang (L) telah sama dengan penawaran uang (M). L = M.
Secara grafis digambarkan oleh kurva LM.
Penuruan
kurva LM
Kurva
LM menunjukkan kombinasi antara tingkat bunga (i) dan tingkat pendapatan (Y)
dengan keseimbangan pada pasar uang. Untuk menurunkan kurva LM kita mulai
dengan pasar uang.
Penawaran
uang / money supply (Ms) ditentukan oleh bank sentral. Karena penyuplai uang
itu adalah bank sentral. Permintaan uang / money demand (Md) ditentukan oleh
tingkat pendapatan. Kesimbangan antara money demand dan money supply katakan
pada tingkat bunga 10%. Jadi keseimbangan pasar uang yang pertama terjadi saat
tingkat bunga 10% dan tingkat pendapatan Y1.
Kurva
LM menunjukkan kombinasi dari i dan Y dengan keseimbangan pada pasar uang yaitu
tingkat bunga 10% dan pendapatan sebesar Y1. Jadi point • menggambarkan point
ketika pasar uang ekuilibrium ditandai pada tingkat pendapatan Y1.
Jika
pendapatan naik menjadi Y2, maka permintaan barang dan jasa juga naik. Kenaikan
permintaan barang dan jasa ini akan menyebabkan transaksi permintaan uang akan
naik. Pada kurva ditunjukkan dengan bergeser kurva money demand ke kanan,
dengan pendapatan sebesar Y2.
Permintaan
uang yang naik, akan menyebabkan bank maupun penerbit bond akan menjual bond.
Jika bond dijual, maka harga bond akan turun. Untuk menarik kembali uang yang
beredar di masyarakat, maka bank akan menaikkan tingkat bunga, misalkan menjadi
15%. Sehingga di dapat kesimbangan pasar uang yang kedua yaitu saat tingkat
bunga sebesr 15% dan pendapatan sebesar Y2.
Kedua point ini dihubungkan dan terbentuklah
kurva LM.
Jadi
menurut teori preferensi likuiditas, jika tingkat pendapatan naik, maka tingkat
bunga juga naik. Pendapatan yang naik, akan menaikkan permintaan uang dan
kemudian menaikkan tingkat bunga keseimbangan.
Pergeseran
kurva LM
Kurva
LM akan bergeser bila permintaan dan atau penawaran uang berubah.
Jika ada penambahan jumlah uang beredar dan
permintaan uang bertambah maka kurva LM akan bergeser ke kanan (dari LMo ke
LM1). Begitupula sebaliknya jika jumlah uang beredar dan permintaan uang
berkurang maka kurva LM akan bergeser ke kiri.
Meletakkan
IS dan LM Secara Bersama-Sama.
Relasi IS: Y = C (Y-T) + I (Y,i) + G
Relasi LM: M/P = YL(i)
Keseimbangan di pasar barang menunjukkan
bahwa peningkatan tingkat suku bunga akan mendorong terjadinya penurunan
output.
Keseimbangan pasar uang menunjukkan bahwa
peningkatan output akan mendorong peningkatan tingkat suku bungan.
Ketika kurva IS berpotongan dengan kurva LM
maka akan terjadi keseimbangan.
Dampak
Kebijakan Fiskal Terhadap Keseimbangan Pasar Barang-Jasa
Dampak
pengeluaran pemerintah yang ekspansif (fiskal ekspansif) menyebabkan kurva IS
bergeser kanan. Pada tingkat bungan yang sama (r1), pergeseran kurva tersebut
menyebabkan output keseimbangan bergeser dari Yo ke Y1. Sebaliknya damapaka
anggaran deficit (fiskal kontraktif) menyebabkan kurva bergeser ke kiri.
Dampak
Kebijakan Moneter Terhadap Kurva LM
Kontraksi
moneter atau pengetatan moneter berhubungan dengan penurunan penwaran uang.
Ketika terjadi peningkatan penawaran uang disebut juga sebagai ekspansi
moneter. Kebijakan moneter tidak mempengaruhi kurva IS, tetapi hanya
mempengaruhi kurva LM. Misalnya, ketika terjadi peningkatan penawaran uang,
kurva LM akan bergeser ke bawah.
Ekspansi moneter akan mendorong terjadinya
peningkatan output dan penurunan tingkat suku bunga.
Kesimpulan
Model IS-LM memadukan ide-ide aliran
pemikiran Klasik dengan Keynes, sering disebut sebagai sintesis
Klasik-Keynesian, atau sintesis Neo Klasik-Keynesian.
Teori Klasik yg digunakan adalah keyakinan
bahwa pasar akan dapat mencapai kondisi keseimbangan (market ekuilibrium).
Teori Keynes yg digunakan adalah fungsi uang
sebagai alat transaksi dan spekulasi.
Jadi dalam analisis IS-LM, uang tidaklah
netral dan seperti pandangan Klasik dan pasar akan tetap mampu mencapai
keseimbangan.
Prinsip umum: Keseimbangan umum ekonomi akan
tercapai jika pasar barang-jasa dan pasar uang modal secara simultan berada
dalam keseimbangan (I = S dan L = M). Secara grafis hal ini tercapai ketika
kurva IS berpotongan dengan kurva LM (IS = LM)
Karena alat analisisnya sangat sederhana ,
kurva ISLM sampai saat ini merupakan alat analisis kebijakan ekonomi makro yg
penting.
REKOMENDED VIDEOS:
REKOMENDED VIDEOS:
No comments:
Post a Comment