Saturday, 11 February 2017

TEORI MIKRO EKONOMI DENGAN MAKRO EKONOMI



TEORI MIKRO EKONOMI DENGAN MAKRO EKONOMI

Dalam pendahuluan dari bab ini telah dinyatakan bahwa ilmu eknomi adalah sangat luas liputannya.
Oleh sebab itu, ia di bagi bagi kepada beberapa bidang pengkhususan. Beberapa contoh dari bidang pengkhususan itu ialah ekonomi moneter, ekonomi keuangan pemerintah, ekonomi perubahan, ekonomi internasional, ekonomi regional, ekonomi perkotaan, dan ekonomi pembangunan. Sebelum mempelajari dan mendalami berbagai bidang pengkhususan tersebut, seorang ahli ekonomi perlu terlebih dahulu mengenal dua teori pokok dalam analisis ekonomi, yaitu teori mikroekonomi dan makroekonomi.

TEORI MIKRO EKONOMI
Anda tentu telah memahami artinya mikro yaitu kecil. Dengan demikian teori mikroekonomi atau ekonomi mikro boleh diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil. Menerangkan arti teori mikroekonomi dengan menterjemahkan masing masing perkataan dalam istilah tersebut tidak akan memberikan penerangan yang tepat mengenai arti dari konsep mikro ekonomi. Arti yang sebenarnya hanya akan dapat dilihat dari corak dan ruang lingkup analisis yang terdapat dalam teori tersebut. Berdasarkan kepada pola dan ruang lingkup analisisnya, teori mikro ekonomi dapat di definisikan sebagai “satu bidang studi dalam ilmu ekonomi yang menganalisis mengenai bagian bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian”.
Dalam teori mikroekonomi, masalah di atas dibagi dan di bedakan menjadi tiga persoalan yang dinyatakan di bawah ini:
1.      Apakah jenis jenis barang dan jasa yang perlu diproduksikan?
2.      Bagaimanakah barang dan jasa yang diperlukan masyarakat akan dihasilkan?
3.      Untuk siapakah barang dan jasa perlu dihasilkan?

INTERAKSI DI PASAR BARANG
Aspek pertama yang diterangkan oleh teori mikroekonomi adalah mengenai kegiatan suatu pasar barang, misalnya pasar kopi atau pasar karet. Dilihat dari pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian itu merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk pasar barang. Maka untuk mengenal corak kegiatan suatu perekonomian, kita antara lain perlu memperhatikan corak oprasi suatu pasar barang. Dalam teori ekonomi, pasar adalah suatu institusi, yang pada umumnya tidak wujud secara fisik, yang mempertemukan antara penjual dan pembeli suatu barang. Melalui interaksi antara penjual dan pembeli yang berlaku didalam pasar akan dapat ditentukan tingkat harga suatu barang dan jumlah barang yang diperjualbelikan. Telah dinyatakan bahwa suatu perekonomian terdiri dari berbagai jenis pasar barang dan jasa dan sebagai contohnya adalah pasaran kopi dan karet yang dinyatakan diatas. Beberapa contoh lainnya adalah pasaran berbagai jenis makanan dan minuman, pasaran kain, pasaran mobil, dan pasaran barang barang industri. Teori mikroekonomi tidak menerangkan operasi keseluruhan pasar tersebut secara serentak. Untuk menunjukan bagaimana suatu pasar berfungsi dan beroperasi, teori mikro ekonomi terutama menerangkan tentang interaksi antara penjual dan pembeli di suatu pasar barang, misalnya di pasaran kopi atau karet.

TINGKAH LAKU PENJUAL DAN PEMBELI
Aspek berikut yang dianalisis teori mikroekonomi adalah tentang tingkah laku pembeli dn penjual di pasar. Dalam analisis ini, teori mikroekonomi bertitik tolak dari dua pemisalan. Pemisalan yang pertama adalah: para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional. Pemisalan kedua adalah: para pembeli berusaha memaksimum kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan penjual berusaha memaksimum keuntungan yang akan diperolehnya. Berdasarkan pemisalan pemisalan tersebut maka teori mikroekonomi menunjukan bagaimana seorang pembeli menggunakan sejumlah pendapatan (atau uang) untuk membeli berbagai jenis barang yang dibutuhkannya, dan bagaimana seorang penjual atau produsen menentukan tingkat produksi yang akan dilakukannya.

INTERAKSI DI PASARAN FAKTOR
Aspek penting lain yang dianalisis teori mikroekonomi ialah interaksi penjual dan pembeli di pasaran factor factor produksi. Individu individu dalam perekonomian adalah pemilik factor factor produksi. Mereka menawarkan factor factor produksi tersebut untuk memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut seterusnya akan digunakan untuk membeli barang dan jasa yang mereka butuhkan. Sebaliknya, penjual penjual membutuhkan factor factor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh sebab itu, mereka akan menjadi pembeli factor factor produksi. Interaksi antara pembeli dan penjual factor factor produksi di berbagai pasaran factor produksi akan menentukan harga factor produksi dan banyaknya jumlah factor produksi yang akan digunakan. Analisis ini merupakan salah satu aspek penting dari analisis analisis dalam teori mikroekonomi.

TEORI MAKRO EKONOMI
Makro yang berarti besar. Dari arti kata makro tersebut sudah dapat diduga atau ditebak bahwa teori makro ekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandangan yang berbeda dari teori mikro ekonomi. Analisis makroekonomi merupakan analisis terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit unit kecil dalam perekonomian. Dalam menganalisis kegiatan pembeli (dalam makroekonomi mereka dinamkan sebagai konsumen), yang dianalisis bukanlah mengenai tingkah laku seorang pembeli  tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian. Begitu pula, dalam menganalisis tingkah laku produsen, yang diamati bukanlah kegiatan seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.

ASAL USUL TEORI MAKROEKONOMI
Pada akhir tahun 1920an dan permulaan tahun 1930an terjadi kemunduran kegiatan perekonomian yang sangat serius di berbagai Negara di dunia dan teutama di Negara Negara industry seperti amerika serikat dan inggris. Peristiwa itu dimulai dari kemelesetan ekonomi di amerika serikat. Sebagai akibat dari peristiwa ini maka penngangguran yang sangat tinggi berlaku dan industry industri beroprasi jauh dibawah kapasitasnya yang normal. Sumber dari kemunduran ekonomi ini adalah kekurangan permintaan dalam masyarakat. Peristiwa kemunduran perekonomian ini telah mendorong seorang ahli ekonomi inggris, yaitu jhon maynard Keynes, untuk mengevaluasi pandangan pandangan para ahli ekonomi klasik. Menurut Keynes, kesempatan kerja penh tidak selalu dapat dicapai dalam perekonomian. Kebanyakan perekonomian akan selalu menghadapi masalah pengangguran dan keadaan tersebut wujud sebagai akibat kekurangan permintaan efektif. Dalam masyarakat akan selalu terjadi keadaan dimana keinginan masyarakat untuk berbelanja (pengeluaran yang akan dilakukan dalam seluruh perekonomian) adalah lebih rendah dari kemampuan perekonomian untuk memproduksikan barang dan jasa. Akibatnya, perusahaan perusahaan tidak akan menggunakan alat alat produksi yang dimilikinya pada kapasitasnya yang maksimum dan tidak semua tenaga kerja dalam perekonomian akan digunakan dalam kegiatan memproduksi sehingga terjadi pengangguran. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu menjalankan kebijakan kebijakan untuk meningkatkan ekonomi kea rah kesempatan kerja penuh.

PENENTUAN KEGIATAN PEREKONOMIAN
Aspek pertama yang dibahas dalam teori makro ekonomi adalah penentuan tingkat kegiatan perekonomian Negara. Analisis ini menerangkan tentang sampai dimana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Berdasarkan kepada pandangan Keynes, analisis makroekonomi menunjukan bahwa tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian. Analisis yang mendalam akan dilakukan mengenai pengeluaran agregat dalam perekonomian dengan menganalisis komponen komponen utama pengeluaran agregat kepada empat komponen : pengeluaran rumah tangga biasa (konsumsi rumah tangga), pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan perusahaan (investasi), dan ekspor dan impor. Teori makro ekonomi meliputi juga analisis dalam berbagai aspek berikut:
1.      Masalah ekonomi yang dihadapi, terutama pengangguran dan inflasi, dan bentuk kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
2.      Peranan uang dalam penentuan kegiatan ekonomi.

MASALAH PENGANGGURAN DAN INFLASI
Teori makro ekonomi dilengkapi pula dengan analisis yang lebih mendalam mengenai berbagai bentuk masalah yang akan timbul apabila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkat yang ideal. Setiap masyarakat mengharapkan agar pengeluaran agregat akan mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh tanpa inflasi. Tujuan ini sukar untuk dicapai.
Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mencapai kesempatan kerja penuh. Keadaan seperti ini akan menimbulkan pengangguran. Ada kalanya permintaan agregat akan melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksikan barang dan jasa. Keadaan ini menyebabkan kenaikan harga harga atau inflasi. Kedua masalah tersebut (pengangguran dan inflasi) menimbulkan beberapa efek yang tidak baik kepada masyarakat dan kepada kegiatan perekonomian dalam jangka panjang. Maka kedua masalah tersebut harus dihindari atau keseriusan masalhnya dikurangi.

PERANAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perekonomian tidak secara otomatis mengatasi masalah pengangguran dan inflasi. Tindakan pemerintah sangat diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Penjelasan tentang langkah langkah pemerintah untuk mengatasi pengangguran dan inflasi merupakan aspek penting lainnya dari analisis dalam teori makro ekonomi. Langkah langkah utama pemerintah dalam mengatasi masalah pengangguran dan inflasi dibedakan kepada dua bentuk kebijakan, KEBIJAKAN FISKAL, DAN KEBIJAKAN MONETER. Kebijakan fiscal adalah upaya pemerintah mengubah struktur dan jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud untuk mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah langkah pemerintah dalam mempengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.

No comments:

Post a Comment

http://idsly.com/9YTOFhH